Tuesday 5 November 2013

Before Midnight: Honest Conversation

Welcome to The Big Table and say Penis out loud!
"Penis! Penis! Penis!"
 After Jesse takes his son (son of his marriage) to the airport, Jesse dan Celine beserta anak kembar mereka pergi ke rumah saudara mereka di Italy dan ngobrol banyak hal bersama which is awesome. They talk about their sex life, how each other meet their love, and pretty things. Berasa ada diantara mereka mendengarkan perbincangan yang bikin saya senyum dan lega.
Lega ternyata pikiran dan cara mereka seringkali adalah cara saya berbicara (curcol haha)
We met 18 years ago and as we fell a little..
 Honest conversation.. Perbincangan tentang hidup dan cinta. Ini sih yang bikin kita menikmati hidup. Well, menurut saya. Berbincang dari hati ke hati tentang pengalaman tanpa saling menghakimi hanya memberi opini dan yang lainnya memaklumi lalu a suggestion won't hurt anybody. Nice to listen to their conversation
We appear and disappear and we are so important to some,
but we are just passing through
The oldest one said wise words and you will stop talking and listen carefully, because they were right. Itu yang saya perhatikan di sini. Tergantung si orang tua adalah orang yang open minded atau yang cuma berbicara dari satu sudut pandang aja ya.

I'm not saying we should move, I just want to talk about it.
You can be my friend for 2 seconds so we can talk?
After trying to start making love, they fight. Yes, it can absolutely happen when you're in the middle of it haha. FACE IT! Saeringkali kita, saya, mengalami yang namanya senggol bacok/sensitif. 'Kesentuh' sedikit langsung jadi emosional. Ntah emosionalnya marah-marah, nangis-nangis.. Ada juga yang tipenya dipendem lalu meledak. Saya sih karna umur uda bangkotan gini merasa harus dan enakan tipe yang pertama. Sukanya langsung dibahas, nggak dipendem kayak masi jaman labil. Jaman masi anak ingusan sih dipendem lalu meledak dengan jeda antara meledak satu dengan yang lain tidak begitu lama hahaha. Sekarang kalo dipendem seringnya lupa, lalu kalo ingat nyesel kenapa ga di bahas. Curcol selesai.

Celine menolak kemauan Jesse untuk pindah ke New York. Berantemnya makin hot karena membahas siapa yang paling sering berkorban. You'll learn here that in a relationship, problems are important to keep you both closer.
Menurut saya sebagai wanita, Celine hanya ingin 'dianggap'. Jesse terus merasa dia yang terbaik. Kapan sih wanita dan pria punya pikiran yang sama? Never. Men are logic things and women are hearty things. When that thing happens, one of them should looking at the issue from the perspective of their partner. Later their partner will see or listen your perspective too.

A recommended movie for those who like to listen the truth and observe people ;)

Monday 16 September 2013

Before Sunset: Awkward, Meet Your Married Beloved

Notre Dame could be this pretty in the afternoon.

Celline dan Jesse bertemu di toko buku kecil di Paris. Jesse sedang diskusi dengan wartawan dan fansnya mengenai buku ciptaannya. Buku ciptaannya bercerita tentang his one night stand with a girl, yang tidak lain adalah Celine. Jesse sudah mempunyai seorang istri dan dua anak, sedangkan Celine sudah memiliki kekasih. Mereka mempertanyakan pertemuan ^ Desember mereka yang telah disepakati waktu itu. Celine meledak karena semua mantannya menikah setelah berpacaran dengannya. Jesse mengaku tidak dapat melupakan Celine. Celine membuatkan Jesse lagu <--

Semua penjelasan dan ketegasan bahwa apa yang terjadi pada mereka adalah masa lalu tidak dapat menutupi bahwa mereka masih memendam perasaan satu sama lain. I wish I wasn't Jesse's wife. It's not cheating, but know your husband walked with his love in the past still worry you, right?!

Walking, talking, laughing like there's nothing happen in the past.
Di film ini, kita bisa menikmati keindahan Paris secara merakyat. Dinding tua, rumah yang keliatannya seadanya namun memiliki arti seni yang indah, keluarga Perancis, dan perairannya juga. Saya cukup menikmati pemandangannya, kontras dengan keunikan percintaan yang terjadi. Romantis, tanpa hubungan yang jelas, namun saling sharing perasaan masing-masing secara blak-blakan. Percakapan dua arah ini terasa sangat emosional di kuping saya (yukk).
See? Pretty, huh?!
Vintage coffee shop (looks like in Shaunof The Dead movie)

Thursday 12 September 2013

Before Sunrise: A Fantasy About Stranger


 How can I have never watched this movie?! Cocok buat kalian yang doyan sharing, dating, dan ngobrol (bukan gosip).
Jesse, an American, dan Celine, a French, tidak sengaja bertemu dan saling menyambung pikiran (ngobrol) di dalam kereta yang mereka tumpangi. Jesse menuju ke Vienna untuk segera pulang ke US, dan Celine harus pergi ke Paris untuk kuliah. Dari situ mereka berdua akan ngobrol terus dan berbicara terus seperti tidak pernah haus ataupun collapse (kejang bibir dan pita suara). Jesse spontaneously, ngajak Celine untuk ikut turun di Vienna, dan jalan-jalan, karena menurutnya dia dan Celine sangat clique. She says yes. Tapi just like Cinderella, mereka cuma bisa menikmati ke-berduaan-nya semalam, dan pergi menuju tempat masing-masing saat matahari terbit.

Lovely. saya suka banget percakapan mereka. Bukan bullshit gitu sih, tapi percakapan berisi tentang lika-liku kehidupan. Random, but cool. Percakapan ringan yang membuat saya manggut-manggut karena setuju, ikutan senyum tanpa sadar, dan giggle berasa diajak ngobrol sama mereka.

Accidentally, they're in love. Of course!
Acara curi-curi pandang ini drives me crazy!
Bikin saya terkikik-kikik sendiri.
Cara Jesse membujuk & meyakinkan Celine melakukan apapun membuat saya meleleh. Begitu yakin, dan kalaupun gagal sepertinya dia langsung ambil alih dengan manly. Sepertinya Spontanitas Jesse mampu melelehkan hati Celine, membuat dunianya baru dan segar. Sepertinya saya dilelehkan oleh film ini! (Hah?!)

Kissing on grass is my dream haha
Dan.. Film ini berlanjut dengan judul, Before Sunset, dan yang terakhir Before Midnight.

Wednesday 11 September 2013

Jodaeiye Nader az Simin/ Separation: Disaster When you Choose Divorce


Simin adalah istri Nader, dan mereka mempunyai anak perempuan bernama Termeh. Simin ingin mereka sekeluarga pindah ke negara lain yang lebih baik, karena Simin ingin anak mereka tumbuh dan berkembang seperti anak lain. Akan tetapi Nader tidak mau meninggalkan ayahnya yang kala itu tinggal dan ia rawat di rumah mereka karena tua dan mengidap Alzheimer. Seketika itu, Simin siap bercerai.
Namun pengadilan tidak menerima alasan mereka untuk bercera, maka Simin akhirnya pindah ke rumah orang tuanya dan meninggalkan Nader, juga Termeh.

Simin menyarankan agar Nader mempekerjakan Razieh, seorang wanita religius miskin yg tinggal di pinggir kota, untuk merawat ayah Nader selagi Nader bekerja di Bank dan Termeh sekolah. Masalah muncul karena dari awal, Razieh belum ijin suaminya yang tempramen itu. Razieh takut memandikan ayah Nader (bukan muhrimnya), sampai dia harus menelpon hotline reliji untuk bertanya apakah tidak apa kalau dia memandikan orang  tua sakit. Zzz..keburu wafat. Karna Razieh sedang hamil, sebenarnya pekerjaan itu dirasa berat untuknya, tapi demi kluarganya, dia tetap bekerja. Masalah juga waktu ayah Nader keluar dari rumah. Pokoknya masalah-masalah ini membuat Nader dan istrinya bersatu, dan membawa film ini ke akhir yang dramatically silent.

This is the religious pregnant woman, Razieh, and her curious daughter
Pada awalnya, kadang di tengah pun, film Iran ini agak membosankan karna hanya memperlihatkan kegiatan sehari-hari yang kurang lebih sama. Namun, kejelian terhadap suatu kejadian diperlukan agar pada klimaksnya dapat mengerti bagaimana smuanya bermuara. This movie is morally chalenging.

Saya ambil beberapa quotations, salah satunya dari David Thomson, a film critic, for the New Republic:
"You cannot watch the film without feeling kinship with the characters and admitting their decency as well as their mistakes. The American films made this year that deal with the internal detail and difficulty of family life – like The Descendants — are airy, pretty and affluent compared with A Separation. With the best will in the world, George Clooney cannot discard his aura of stardom, yet the actors in the Iranian film seem caught in their characters’ traps."

Quotation berikut dari Alissa Simon:
"Tense and narratively complex, formally dense and morally challenging... The provocative plot casts a revealing light on contempo Iranian society, taking on issues of gender, class, justice and honor as a secular middle-class family in the midst of upheaval winds up in conflict with an impoverished religious one."

Monday 9 September 2013

The Devil's Double: Biography of Latif Yahia as Uday Hussein's Double


What I read from the internet, belum ada bukti bahwa Latif Yahia pernah menjadi doublenya Uday Hussein, anak tertua dari Saddam Hussein, sang dictator masa kini. Namun, saya yakin kebringasan Uday dalam film ini benar.
Latif and Uday in the movie


Uday Hussein adalah anak Saddam Hussein yang paling gemar foya-foya. Kaya raya membuatnya memiliki kekuasaan yang semena-mena. Bahkan menurut saya, dia lebih bringas, teledor, dan bodoh dalam memaksimalkan kekuasaannya. Wajahnya yang rupawan (buat cewe Irak kali..) mampu menjaring gadis cantik, bahkan yang masih di bangku sekolah. Uday selalu mendapatkan apa yang dia mau. Tidak jarang dia menculik gadis yang telah menolak ajakannya untuk berpesta untuk disetubuhi, di racuni narkoba, lalu mayatnya dibuang (habis manis sepah dibuang beneran..).

Latif Yahia adalah tentara Irak yang berperang dalam perang Iran-Irak. Latih Yahia dulunya adalah teman sekolah Uday. Ya.. Latif adalah anak orang kaya hingga sekolahnya pun di sekolah elit yang sama dengan Uday. Wajah Latif yang 11:12 dengan Uday membuat Uday menginginkannya menjadi kembarannya. Namun, Latif menolak, walaupun dia dijanjikan banyak harta. Semua teman Uday menginginkan posisi ini karena hartanya, tapi Latif tidak. Well, you know this very rich guy will do everything to get what he wants, right?

Dia mulai menculik Latif, menyiksa, dan mengancam akan membunuh keluarganya. Dari situ mulai lah kita gemas terhadap aksi Uday. Sebagai kembaran Uday, Latif dibanjiri pakaian dan accesories mewah seperti yang dimiliki Uday, dia ditawari pelacur, bergaya dan tersenyum seperti Udah which is disgusting (especially when he smiles). Tidak hanya itu, walaupun mereka mirip, Uday tidak puas dan tidak ingin orang dapat melihat perbedaannya, sehingga Latif harus menjalani operasi jadi jelek (giginya dimajuin jadi agak tonggos). Latif's penis almost shortened (WHAT?!).

Siapapun yang menonton film ini pasti ada rasa gemas atas kelakuan Uday si begok siak. Walaupun mukanya 11:12 antara Uday dan Latif, tapi tetep aja saya belain Latif (iyalahh..). Jadi, mentang-mentang sudah membanjiri Latih dengan kemewahan, yang padahal Latif juga biasa aja, si Uday merasa dia Tuhannya Latif.

Sunday 8 September 2013

Of Gods and Men: Fear of Death


This movie is based on true story. Of Gods and Men bercerita tentang sekelompok Biarawan yang tinggal di sebuah desa di negara muslim. Kehidupan membiara yang tenang, rutinitas doa, pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat setempat, dan interaksi intim dengan masyarakan tiba-tiba diganggu oleh ancaman fundamentalis muslim. Selanjutnya mereka diliputi rasa ragu, bingung, dan kuatir. Mereka ragu keadaan ini dapat membaik, bingung harus pindah dari tempat itu atau mengambil resiko tetap tinggal di situ untuk melayani dan dibunuh, dan kuatir terhadap pelayanan mereka yang tidak maksimal. Bahkan masyarakat menyuruh mereka untuk menyelamatkan diri.

Bahkan sang biarawan mau mendengarkan dan sharing
dengan sorang remaja perempuan yang curhat tentang cinta
Film ini tujuannya mirip film Et maintenant on va où?, yaitu tentang perdamaian agama. Sama dengan film Nadine Labaki, di film ini juga bukan agama yang salah, hanya beberapa golongan yang mengira diri mereka paling benar seringkali mengacaukan banyak hal. You can see bagaimana keindahan hidup berdampingan antar agama direnggut.

Melayani masyarakat di usianya yang sudah lanjut.
Di sini, sebesar apapun iman seorang manusia, pasti ada juga ketakutan yang mereka pendam. Walaupun film ini tidak banyak omong dan lebih sering memperlihatkan keseharian mereka, namun film ini mampu membawa ketegangan yang mereka rasakan.

Thursday 5 September 2013

Danur: Pengalaman Nyata Risa Sarasvati Tentang Kemampuannya

Danur, buku ciptaan Risa Sarasvati, berisi tentang pengalaman pribadinya sebagai wanita yang memiliki indra ke enam. Danur sendiri berarti air yang muncul dari jasad makhluk hidup yang sudah mati dan membusuk. Kesannya buku ini horror dan mengerikan bukan?
Salah total.

Buku ini membuka kehidupan dari dunia lain. Membuat saya tahu bagaimana nasib arwah orang yang bunuh diri tidak lebih bahagia dari penderitaannya waktu hidup. Melalui buku ini, saya jadi sedikit mengerti tentang perasaan Risa Sarasvati terhadap mahkluk-mahkluk tersebut, kasihan. Walaupun saya juga nggak tau juga ya kalo berhadapan langsung dengan mahkluk seperti itu (sekalipun saya pencinta film horror).

Melihat review Danur dari Femina sebelum sidang skripsi,
bikin saya ingin beli untuk hiburan :P
Risa ini tidak hanya melihat, tapi juga berteman dan kadang membantu. Teman masa kecilnya bukan dari dunia ini, tapi mampu melindunginya dari arwah jahat lainnya.
Waktu itu Risa belum cukup dewasa untuk mengerti bahwa teman-teman baiknya bukanlah dari dunia ini dan hampir semua orang tidak dapat melihatnya. Temannya kebanyakan hantu Belanda yang di bunuh secara brutal oleh tentara Jepang. Sedih bacanya waktu tau si anak Belanda belum begitu mengerti apa yang terjadi. Keluarganya bahkan begitu baik terhadap pribumi. Jangan sok tahu tentang kehidupan luar dunia kita kalau emang bukan termasuk orang yang berkarunia plus itu. Buku ini banyak membantu kita mengerti tantang dunia lain dengan tutur bahasa Risa yang jujur dan penuh perasaan, karena dia memang mengalaminya.
Ini salah-satu teman baik Risa yang dia ceritakan di blognya, namanya Yanshen.

Wednesday 4 September 2013

Hi5teria: Horror Indonesia yang Penuh Kritik dan Kelegaan (tanpa mesum things)


Banyak orang Indonesia yang pesimis dengan genre horror buatan Indonesia. Seingkali genre horror itu malah jadi komedi total ataupun film dewasa. Saya pun berhati-hati dalam memilih film horror buatan Indonesia yang seringkali tidak jelas. Walaupun begitu, banyak juga kok film horror lokal yang mnurut saya nggak jelek, seperti; Jelangkung, Lewat Tengah Malam, Keramat, Kuntilanak (suka dendangnya), Takut (hampir mirip konsepnya dan keren :D), dan yang akan saya bahas.. Hi5teria. Banyak juga yang nggak suka karena pemeran bulenya kaku dan ga banget (emang sih kalo yang ini), akhir cerita yang terlalu dibuat (mencari efek shock), gaya hantu yang standar dan agak kaku (emang dia pernah liat yg beneran?), dan kritik lainnya. Jauh dari semua itu, saya cuma pengen bilang, ide film ini nggak murahan kok.

Hantu di film Hi5teria bukan pocong, kuntilanak, tuyul, dan sebagainya. Hantunya berasa dari urban legend suatu budaya, gaya hidup, mitos, bakat (turun-temurun), dan urban legend. Benar-benar khas Indonesia dalam suasana dan cerita yang baru :)

Hi5teria ini berisi 5 cerita.

  1. Pasar Setan: Tentang seorang wanita yang naik gunung bersama pacarnya, tapi karena main India-Indiaan lalu dia pun hilang. Konon, kalau udah sore dan melihat keramaian di tengah sepi dan dinginnya Gunung Lawu, itu dia yang katanya Pasar Setan. Wujud setannya sendiri tidak diperlihatkan secara individu dan detail, hanya keramaian dengan obor dan hiruk pikuk di tengah hutan. Namun, akhir cerita mampu membuat kita puas.
  2. Wayang Kulit: Sebuah budaya Jawa yang mistis dan sepertinya sudah menjadi rahasia umum rakyat Jawa dan tetua. Saya sendiri yang adalah keturunan orang Jawa tidak tahu ini mitos atau sebenarnya rahasia umum. Namun, dalam film ini, hal tersebut adalah rahasia umum. Tumbal untuk setiap boneka wayang yang baru. Seorang foreigner/ orang asing, menonton dan terkagum-kagum terhadap pertunjukan wayang di sebuah desa. Her curiousity and excitement bring her to something which makes her can't go home to America.
  3. Kotak Musik: Sebagai wanita modern berprofesi sebagai dosen yang ilmunya selalu dapat berteori/ dapat dijelaskan, tidak percaya dengan hal supranatural. Sampai suatu saat dia dan seorang mahasiswa pergi ke rumah tua dan berusaha membuktikan secara ilmiah bahwa hantu tidak ada. Hal tersebut mengubah hidupnya dan memaksanya percaya bahwa hal yang tidak ia percaya sesungguhnya ada.
  4. Palasik: Awalnya pun saya tidak mengerti  apa itu palasik. Sampai film berakhir pun saya tidak tau arti judul tersebut, sampai akhirnya nanya mama. Katanya itu ada dalam cerita Minangkabau, tentang memakan bayi dalam kandungan ataupun baru lahir. Entah mitos atau memang terjadi. Dalam film ini, tujuan Palasik adalah untuk kekayaan dan hidup abadi.
  5. Loket: Well, hasil akhir yang mirip 4bia di film terkahir yang komedi itu, walaupun emang film ini nggak komedi. Tentang seorang mbak yang ngurusin tiket masuk sebuah mall. Dia me,ihat seorang wanita misterius yang membawanya kepada sebuah pembunuhan yang pernah terjadi di basement itu.

Monday 2 September 2013

Ponyo by Ghibli: Adorable Little Fish with Tasty Meal and Drink!

Kartun Jepang yang paling bikin saya melonjak-lonjak kayak anak kecil cuma Kartunnya Ghibli, khususnya Ponyo. Siapa yang belum tau Ghibli? Ghibli adalah studio film animasi Jepang. Film Ghibli yang paling terkenal adalah My Neighbor Totoro (which is very controversial, magic, and cute also).
Okay, back to Ponyo.
Ponyo adalah ikan kecil anak (semacam) Dewi laut dan ayahnya adalah penyihir yang dulunya manusia biasa. Ponyo seorang pemberontak kecil dan paling berani diantara saudara-saudara perempuannya yang jumlahnya tak terhitung itu. Film ini menurut saya film romantis. Bagaimana tidak? Sosuke yang seorang manusia biasa mau menerima Ponyo sebagai perempuan kesukaannya, walaupun Ponyo seekor ikan. Ponyo pun mau melepas sesuatu yang berharga demi bisa bersama Sosuke. Lucu banget lihat betapa Ponyo suka banget sama Sosuke. Film penuh cinta ini mengajarkan kita untuk mencintai seseorang dan kekurangannya.

Bikin pengen nonton lagi :D

Saya suka hampir semua film Ghibli. Ada alasan kenapa Ponyo yang paling bikin saya girang jejingkrakkan, bukannya Totoro yang legendaris itu?

1.Karena dalam film Ponyo makanan dan minumannya enak dan bikin saya girang. Secara visual Ponyo and Sosuke's noodles are awesome, dan reaksi Ponyo bikin saya girang dan ikutan ngiler (dasar saya aja yang celamitan). Kalo nggak percaya liat aja yang di bawah ini. Minuman yang saya rasa itu adalah madu dan dicampur air panas juga terlihat yummy. Ponyo yang 'kampungan' girang banget waktu minum madu sampai sendoknya diemut.
How come you say that these noodles are not good, huh?!
2. Ponyo always excited on everything! Yang mana bikin hati saya ikutan jejingkrakkan.
3. Nggak ada yang sedih di film ini. Semua imut, loveable, and it's like love is in the air haha

She's not Jesus, but she can walk on the sea!
Film ini asli buatan Ghibli, bukan Disney. Disney hanya mendubbing aja biar mudah dinikmati anam-anak yang bisa bahasa Inggris dan belum lancar baca (soalnya kalo cuma subtitle in English gitu kan agak susah untuk anak-anak)
Lagunya Ponyo juga bagus, sampai karaokean sama pacar saya hahaha. Lagunya imut banget!

Ponyo, ponyo, ponyo, fishy in the sea 
tiny little fishy, who could you really be? 
Ponyo, ponyo, ponyo, magic set's you free; 
oh she's a little girl with a round tummy. 
tip-tippie-toe, jump-jump and hop, now that I've got my legs, I cannot stop 
pat-pattie-pat waving 'hello!' 
come and hold hands with me, dancing we go 
my feet are skipping, my heart too 
happy-happy are we all 
maybe I might love you, maybe I might love you 
so hold on tight and hold me close, 
you're my hero! 
Ponyo, ponyo, ponyo, fishy in the sea 
tiny little fishy, who could you really be? 
Ponyo, ponyo, ponyo, magic set's you free, 
oh pretty little girl will you swim back to me?


Yum yummy yum I smell a treat 
Let's fill our tummies now good things to eat 
Peak peak-a-boo that's what we'll do 
I see my favorite boy he sees me too. 
My cheeks are rosy from smiling 
Laughing, laughing are we all 
Maybe I might love you, maybe I might love you 
So hold on tight and hold me close, 
you're my hero! 
Ponyo, ponyo, ponyo, fishy in the sea 
tiny little fishy, who could you really be? 
Ponyo, ponyo, ponyo, magic set's you free, 
Oh she's a little girl with a round tummy. (***)

A Little Princess: Princess from the Heart Lives in Misery

Versi Indonesia by Gramedia Pustaka Utama
Saya Mengambil jurusan Sastra Inggris dan skripsi saya meneliti novel sastra anak yang diharuskan dalam bahasa Inggris: A Little Princess ciptaan Frances Burnett Hudgson. Skripsi saya berhubungan dengan pengalaman hidup Sara Crewe, si tokoh utama, dengan Moral Message yang disampaikan. Jangan berpikir Moral Message itu mudah, please.. Semua harus didasarkan  teori dan juga sebisa mungkin saya mencari pesan moral yang tidak biasa dan terlihat pintar hahah.
Saya juga beli versi buku cerita bergambarnya, in English juga yang ini.
Buku yang saya beli dalam versi bahasa Inggris lupa saya foto dan saya juga lupa terbitan mana, tapi jelas sama kok ceritanya sama terbitan lain.
Opini saya tentang novel ini.. I extremely love it! Semua anak, well, khususnya anak perempuan, wajib baca ini. Ceritanya klise tapi pesan yang diberikan segunung, dan lagi, anak-anak (dan juga adults) bisa belajar bagaimana bersikap baik dan terhormat tetapi rendah hati. Benar-benar bacaar untuk menjadi bangsawan kecil :)
Jangan anggap cerita anak-anak itu terlalu mudah dan tidak menantang. Ini buku berisi dan penuh pesan baik. Mungkin ini bacaan baik untuk jadi tugas sekolah (hanya saja sekolah di Indonesia masih banyak yang terlalu kaku untuk bisa menyuruh anak muridnya membaca bacaan seperti ini, ataupun membaca). Filmnya juga ada, hanya saja saya lebih menyukai bukunya. Saya sangat menyukai bukunya. Selamat membaca!

Sunday 1 September 2013

Matilda: Lovely Magic Little Girl for everyone!

Saya cinta sama sastra anak/ childran literature. Emang belum banyak sih sastra anak yang saya baca, tapi saya suka banget. Sepertinya buku/novel sastra anak membuat saya tenang, terhibur, dan bahkan mengajarkan saya banyak hal tentang bersikap, kosa kata positif, dan pastinya pesan moral yang jelas terlihat.
Matilda yang saya baca versi English, terbitan Puffin. Saya beli di Periplus untuk bacaan hiburan.
Sebenarnya, kebanyakan buku sastra anak yang saya baca punya konsep cerita yang mirip, yaitu; misery at first, happiness at last. Walaupun akhir cerita mudah ditebak (happy ending), bukan berarti ceritanya mudah ditebak.
Sebenarnya juga, buku ini udah lama banget. Papa pernah ngasih versi Indonesianya tapi saya masi ingusan yang belum tertarik baca kalo covernya nggak menarik haha. Buku karya Roald Dahl ini, sekarang udah ntah di Book Box yang mana di rumah. Malas cari dan pengen menggunakan English yang hampir terlupakan, maka belilah saya yang English.

Matilda kecil dan kritis. Adults can easily get annoyed by her critical. Matilda punya ayah yang bodoh+picik yang hanya peduli terhadap kakak laki-lakinyadan ibu yang hidupnya terlalu glamor dan kurang peduli terhadap keluarganya. She's ignored by her own family, tapi itu tidak membuatnya sedih atau gusar. Teman terbaiknya adalah Miss Honey, guru di sekolahnya..

Rumah Miss Honey di film. Di buku, rumahnya digambarkan sangat kecil dan ruang tamunya nyaris tidak ada apa-apa, alias sangat miskin.
Seperti biasa, setting dan cerita di buku dan di film banyak yang berbeda. Buat saya dua-duanya bagus, walaupun yang di buku saya merasa Matilda lebih imut :3

Friday 30 August 2013

En la cama: One Night Stand Penuh Perasaan


Film kali ini, agak dewasa. Tapi karena saya bukan menjelaskan dan menceritakan teknik kamasutra, jadi nggak perlu lah di sensor segala haha. En la cama kalo ga salah artinya di dalam kamar. Settingnya emang cuma di dalam kamar hostel gitu (dan kamar mandinya/ bath up). Awalnya saya kira film ini tentang pelacuran atau apalah yang berhubungan dengan sex, tapi ternyata tentang relationship. Memang banyak dibumbui adengan sex dan sebagainya, tapi saya sebagai seorang girlfriend dan wanita, suka banget film ini.

Film Spanyol ini emang hot banget. Bikin mupeng! #lho!?
Saya ambil secuil quote dari web rottentomatoes
"They've been as intimate as two people can be without even knowing each other's names, but now that the initial flames of passion have burnt out, it's time for these two lost souls to truly connect."

Dari sisi saya, walaupun belum pernah mengalami kebanyakan dari adegan film ini, tapi film ini, saya suka gimana suatu masalah dilihat dari sisi pria dan wanita. contoh..
How if you find out that your condom was leaked?
The reaction of man and woman will be different, huh?!
The woman will cry and blame the man who didn't carry a good condom.
The man will take it easy and just do an abortion or something easy. Well, reaksinya emang menggambarkan bahwa otak wanita dan pria berbeda. Ketauan mana yang selfish dan emotional. Yah.. gitu lah pria dan wanita, nggak usah disangkal.


Pesan: kalo nonton musti siap lahir batin dulu. Jangan nonton sama anak umur ingusan. Jangan tiba-tiba kepengen juga ya. Repot..haha
Buat saya sih ini romantis dan lembut :)

Thursday 29 August 2013

Pontypool: Virus Zombie Ditularkan Lewat Kata-Kata

See the words 'them' are repeated? That's how the virus spread. So, Shut up or die..
Pontypool ini film zombie yang cara penyebaran virusnya paling beda dari yang lainnya. Caranya agak ribet. Well, karna saya anak Sastra Inggris yang kadang pelajaran logika ga oke, maka ini mirip pelajaran saya itu. Ribet. Penularan melalui kata-kata. Entah bagaimana kata-kata tertentu menginfeksi orang tertentu. Pokoknya kalo udah denger orang berkata sesuatu dan diulang terus.. Nah, dia zombienya.

Buat saya ini bukan cheessy movie yah, soalnya dari visualnya ga garing, walaupun awalnya agak terlalu banyak cakap ya si Grant. Ya gimana dong, kan ceritanya dia penyiar radio, jadi emang harus cerewet.

Kalo nonton film Zombie, pasti tegangnya karena kejar-kejaran kan?! Di film ini, kita musti mendengarkan dengan baik karena bukan visual yang penting dan itu bikin deg-degan. Yah..walaupun para terinfeksi nantinya juga disorot. Ga selalu action yang gore yang bikin ngeri, cuma dari penokohan dan scriptnya juga bisa loh :)

Ini Grant, si tokoh utama yang kerjanya ngomong terus karna dia seorang penyiar.
He looks like Dr. Gregory House :3
Awalnya saya kira membosankan, tapi terus malah bikin saya promosi ke temen lain buat nonton hahah. Anyway, tetep aja sih kalo yang menginginkan kejar-kejaran dengan samurai atau pistol di tengah kota yang banyak zombienya.. di sini nggak ada. Kejar-kejaran hanya indoor aja :) tapi nggak keliatan kayak komedi situasi yang setnya di dalam rumah terus kok.

Spoiler ya? Gapapa lah. cuma mo kasi tau kalo zombienya bentuknya manusia, bukan rotten human gitu :)

Et maintenant on va où?: Women's Power


Judulnya dalam Bahasa Indonesia berarti 'Sekarang Kita Mau Kemana?'
Film ini buatan Nadine Labaki, seorang aktris dan sutradara dari Lebanon. Google sendiri ya siapa dia. Ini salah satu quote menarik yang bisa menggambarkan sedikit dari film-filmnya:

“I want my movies to be direct,” she insisted. “I am sick of seeing women in mourning in my country, women who see their children die, stuffed into the boot of a car or killed in a bus bomb.”

Yang paling mengena ini:
“I want to explore the fear of the ‘other’ and show this constant search for a better world,” she said.

Film ini emang keliatan banget menyindir permusuhan umat Muslim dan Kristiani yang secara terang-terangan terjadi di mana-mana. Nadine Labaki sebagai Amale adalah salah satu wanita yang menginginkan damai di desanya. Sekelompok wanita dan ibu bersikukuh menjauhkan para pria dari radio atau TV yang membawakan berita perang antar agama yang terjadi di kota saat itu.


Ini adegan awal yang agak membingungkan karena mereka nari ekspresif yang agak sedih gitu dengan backsound yang misterius.
Tarian ini menjelaskan perasaan para wanita di film ini. I was stunned.
Lucunya cara-cara yang dipakai para wanita di desa membuat penonton tertawa. Dari mengundang penari perut, memasak ganja, dan juga pura-pura kerasukan. Hingga pada akhirnya para wanita ini rela melakukan sesuatu yang tidak disangka-sangka, juga membuat penonton menganga karena heran dan takjub. Saya pribadi bersedia memberikan standing applause atas apa yang dilakukan para wanita desa itu.

Betapa saya ingin orang di seluruh dunia menikmati film penuh makna ini. Ini film paling Indah yang pernah saya tonton. Dibuat demi perdamaian yang benar-benar menjadi impian Nadine Labaki, tanpa menjudge ataupun menyalahi kelompok lain. Ini yang namanya emansipasi wanita. Kekuatan wanita dan ibu ada di film ini. 

BUKU dan FILM

Buku? Papa pemakan buku. He gobbles books, because he's crazy of it. Papa yang dulu kerja di suatu perusahaan penerbitan di Jakarta, tiap pulang kantor pasti bawa bacaan. Ntah itu koran, buku gagal cetak, majalah untuk mama, dan Bobo (which I love the most!). Saya akui, saya sebenrnya bukan kutu buku atau pencinta buku, tapi buku di rumah bikin para kutu buku iri dan pengen punya rak besar berisi buku kayak gudang saya di Ciputat dulu. Padahal, waktu salah satu temen cowo saya kasih banyak buku, toh dia juga majang doang. Nggak semua dibaca. Hahahah.
Mau ngaku juga, waktu kecil suka baca Men's Health papa yang untuk ukuran anak SD isinya agak tabu hahaha. Saya suka banget sama bukunya R.L.Stine. Nggak semua dibaca (paling selama ini cuma baca 5 buku), tapi suka gambar covernya. Saya waktu kecil sukanya buku Disney, komik majalah (Power Puff Girls dan WITCH), dan Bobo. Bobo lah yang mengajarkan saya jadi anak imajinatif. Saya juga baca Harry Potter dan Chicken Soup for the Soul.
Lalu, SMP saya beralih ke Djenar Maesa Ayu. Jujur, penasaran sama kata-kata di dalam novelnya yang katanya porno, tapi entah saya suka. Menurut saya, seseorang wajib berlangganan majalah (bukan tabloid gosip loh). Kenapa? Kan mahal..

Saya belajar banyak dari langganan keluarga; dari Kawanku, Gadis, Cosmogirl, Intisari, Reader's Digest.. Tips dan bacaannya menajamkan perasaan, bikin kita tau harus beraksi/berekspresi/simpati/empati seperti apa. Coba deh teliti orang yang suka baca sama nggak.. Saya sering menemukan orang yang nggak suka baca tuh nggak sensitif. Well, kenapa juga saya menyebutkan majalah langganan? Soalnya isinya cepat dicerna, quick, menarik, dan tips-tipsnya langsung nyangkut. Hahahah random deh lama-lama..

Film? Mama suka nonton. Mama cinta film action yang menegangkan dengan detektif dan tembak-tembakkan. Untuk membunuh bosanku sepulang sekolah waktu TK, Video Player . Filmnya dari Disney lengkap, The Sound of Music, The Mask, dan masih banyak lagi. Papa jarang bisa cuti buat pergi ke Puncak atau Bandung, jadi saya dibanjiri buku dan kaset video (dan kaset lagu yang hanya selalu disetel waktu naik mobil aja). Waktu SD punya tetangga yang menyewakan film. Dalam seminggu, duit bekal saya habis hanya untuk sewa VCD. Papa pun menjatah duit sewa VCD Hahahahaa..

Saya cinta mati sama film horror, sampai suatu saat pemilik rental (wanita Indonesia dan pria India)berkata "Kenapa nggak nonton ini aja? Mbak kuatir kalo kamu sering nonton film kayak gini...," tapi ya teteup. Horror. Nontonnya nggak horror aja kok, film lain juga. Udah rental film, setiap pergi saya juga beli film! Ya ampun, agak nggak rela kalo tau sekarang bisa download #eh..

Latah

Gara-gara baca blog filmnya temen yang bahasanya tinggi dan dalem (Sinekdoks), malah jadi ikutan nulis. Well, sebenernya udah lama banget pengen nulis blog buku dan film, cuma..yes cari waktunya ga gampang. Yah.. walaupun di rumah kongkow doang haha.

Jangan harap blog ini berisi kata pintar dan 'gemuk'. Ngga tau ya, mungkin karena saya wanita (umur segini wanita atau cewe ya sebutannya), jadi bahasa yang digunakan sangat emosional.. Yah, baca aja nanti. Dan inget juga, saya menulis dari sisi saya, mungkin juga agak feminin.
Buku dan Film, dunia yang nggak baru buat saya, tapi dunia baru dalam memposting tulisan macam ini.
saya seneng kalo bisa comment-reply sama siapa aja :)