Simin adalah istri Nader, dan mereka mempunyai anak perempuan bernama Termeh. Simin ingin mereka sekeluarga pindah ke negara lain yang lebih baik, karena Simin ingin anak mereka tumbuh dan berkembang seperti anak lain. Akan tetapi Nader tidak mau meninggalkan ayahnya yang kala itu tinggal dan ia rawat di rumah mereka karena tua dan mengidap Alzheimer. Seketika itu, Simin siap bercerai.
Namun pengadilan tidak menerima alasan mereka untuk bercera, maka Simin akhirnya pindah ke rumah orang tuanya dan meninggalkan Nader, juga Termeh.
Simin menyarankan agar Nader mempekerjakan Razieh, seorang wanita religius miskin yg tinggal di pinggir kota, untuk merawat ayah Nader selagi Nader bekerja di Bank dan Termeh sekolah. Masalah muncul karena dari awal, Razieh belum ijin suaminya yang tempramen itu. Razieh takut memandikan ayah Nader (bukan muhrimnya), sampai dia harus menelpon hotline reliji untuk bertanya apakah tidak apa kalau dia memandikan orang tua sakit. Zzz..keburu wafat. Karna Razieh sedang hamil, sebenarnya pekerjaan itu dirasa berat untuknya, tapi demi kluarganya, dia tetap bekerja. Masalah juga waktu ayah Nader keluar dari rumah. Pokoknya masalah-masalah ini membuat Nader dan istrinya bersatu, dan membawa film ini ke akhir yang dramatically silent.
This is the religious pregnant woman, Razieh, and her curious daughter |
Saya ambil beberapa quotations, salah satunya dari David Thomson, a film critic, for the New Republic:
"You cannot watch the film without feeling kinship with the characters and admitting their decency as well as their mistakes. The American films made this year that deal with the internal detail and difficulty of family life – like The Descendants — are airy, pretty and affluent compared with A Separation. With the best will in the world, George Clooney cannot discard his aura of stardom, yet the actors in the Iranian film seem caught in their characters’ traps."
Quotation berikut dari Alissa Simon:
"Tense and narratively complex, formally dense and morally challenging... The provocative plot casts a revealing light on contempo Iranian society, taking on issues of gender, class, justice and honor as a secular middle-class family in the midst of upheaval winds up in conflict with an impoverished religious one."
No comments:
Post a Comment